Meyda Sefira - Hujan Safir (feat. Lutfiah Hayati) (Nasyid Baru 2014)

"Hujan safir warnai hariku. Menemani langkahku mengejar mimpi mimpi. Membasahi relung dihatiku. Mensyukuri cerita indah yang Kau berikan kepadaku..."
----------
http://adf.ly/221689/meyda-sefira---hujan-safir
Meyda Shefira - Hujan Safir (feat. Lutfiah Hayati) (mp3)
------------
Lirik:

ku bergerak arungi samudra hidup
penuh rintangan kulalui semuanya
kadang tangis membuat langkahku terhenti sejenak
namun cinta dari-Nya menguatkan ku

bagai tanah gersang di sirami hujan
yang mampu menjadi benih benih kebaikan
ku berjuang untuk menggapai semua cita
yang kan ku persembahkan pada semesta

hujan safir warnai hariku
menemani langkahku mengejar mimpi mimpi
membasahi relung dihatiku
mensyukuri cerita indah yang kau berikan kepadaku

di balik jendela itu butiran hatiku tertulis indah
dan ku lafadzkan semua harapan kan ku lafadzkan cinta terdalam

hujan safir warnai hariku
menemani langkahku mengejar mimpi
membasahi relung dihatiku
mensyukuri cerita indah yang kau berikan kepadaku
-----------
Profil Meyda Sefira:
Meyda Sefira merupakan aktris dan public figure. Beberapa film yang diperaninya adalah ketika cinta bertasbih, cinta suci zahrana dan dalam mihrab cinta. Bersama Lutfiah Hayati atau lebih akrab di sapa fifi, mereka telah melahirkan
kolaborasi album pada songbook pertamanya yaitu Hujan safir, yang terbit pada 2013.

Inspirator muslimah yang kerap mengisi acara dan berbagi di beberapa sekolah, pesantren, dan majelis ilmu lainnya ini dipertemukan pertama kali lewat lembaga sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT). Mereka turut aktif dalam kegiatan sosial serta dipercaya sebagai Brand Ambasador ACT. Meyda dan Fifi merupakan founder komunitas hujan safir (KHS) yang memiliki kegiatan keilmuan dan pengembangan diri khususnya bagi para anggotanya.

Kecintaan Meyda terhadap dunia tarik suara berawal dari bergabungnya di UKM paduan suara di kampusnya. Berbeda dengan Fifi, kecintaaan terhadap dunia seni dan musik berawal dari kegiatan ekstrakurikuler yanng ia geluti saat ia menjadi santri di pesantren Gontor Putri.Keduanya memiliki kecintaan yang sama terhadap buku, isu lingkungan, leadership dan pengembangan diri. Bagi mereka, musik adalah bahasa paling universal untuk menyampaikan pesan yang tidak menggurui, lembut, indah, dan dapat diterima dengan baik bagi para pendengarnya.

MEYDA Sefira merilis buku memoar yang disertai lagu atau songbook yang diberi judul "Hujan Safir". Buku terbitan MCM Publising dan bekerja sama dengan ACT ini merupakan buku autobiografi karyanya sendiri.

Saat peluncuran buku tersebut untuk yang kesekian kalinya di sela-sela Islamic Book Fair, di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/3) lalu, juga digelar talkshow dengan tajuk “Hujan Safir Melipur Hujan Pasir Kelud”.

Diberi tajuk seperti itu karena dalam kesempatan yang sama dilakukan penggalangan bantuan untuk korban letusan gunung Kelud. Meyda mengambil judul Hujan Safir, karena menurutnya hujan itu mempunyai arti filosofis perjuangan. Proses menjadi hujan adalah proses perjuangan dimulai dari awan turun ke gunung, mengalir ke lembah mengalir ke tempat lebih rendah, selokan, kali, sungai dan pada akhirnya bermuara di laut.

“Proses itu perlu perjuangan, sehingga melalu proses tersebut menimbulkan manfaat bagi alam sekitar, saya ingin bermanfaat seperti hujan,”ungkap pemeran tokoh Husna dalam film "Ketika Cinta Bertasbih" itu. Sedangkan safir menurut Meyda, diambil dari nama terakhirnya dia, yaitu Safira sehingga terciptalah judul buku ini.

Di dalam songbook ini terdapat 5 buah lagu yang dinyanyikan langsung oleh Meyda Sefira dan Lutfiah Hayati, diantaranya Hujan Safir, Kulihat Dunia Menangis (soundtrack Aksi Cepat Tanggap), Hijabku Impianku, Untukmu Calon Imamku, dan Rindu Ayah Ibu.

Rencananya 100 persen hasil dari penjualan buku ini seluruhnya akan didonasikan untuk pembangunan pabrik roti di Suriah, dalam upaya membantu korban perang saudara di sana.

Tidak ada komentar